YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Wisnu
Cahyo Purnomo, siswa SMA di kota Yogyakarta, membuat prototipe mobil
lipat minimalis, sebagai salah satu solusi mengatasi keterbatasan ruang
parkir kendaraan bermotor.
"Saat ini ruang parkir kendaraan
bermotor, khususnya mobil, semakin terbatas. Garasi rumah juga sempit
karena dimanfaatkan untuk keperluan lain. Akibatnya, mobil terpaksa
diparkir di luar rumah," kata Wisnu di Yogyakarta, Selasa (30/4/2013).
Siswa
SMA Muhammadiyah 1, Yogyakarta, tersebut kemudian membuat sebuah mobil
yang bisa dilipat, yaitu bisa dipendekkan agar mampu diparkir di lokasi
yang sempit sehingga tidak mengganggu pengguna jalan lain.
Dalam
kondisi "normal", mobil satu penumpang tersebut memiliki panjang 220 cm,
tetapi saat dipendekkan hanya memiliki panjang 180 cm. Prototipe mobil
lipat itu menggunakan kerangka besi dengan mesin kompresor dan bisa
melaju hingga 40 kilometer per jam.
"Saat ini, mobil hanya bisa
digunakan untuk pengemudi saja, dan membawa barang bawaan saat mobil
dipanjangkan. Nanti, akan ada perbaikan-perbaikan lagi agar mobil bisa
semakin sempurna," katanya.
Wisnu membutuhkan waktu sekitar
delapan bulan untuk mewujudkan idenya menjadi sebuah mobil yang bisa
dijalankan. Ia membutuhkan bantuan bengkel las untuk membuat badan
mobil. "Bagian tersulit adalah membuat sambungannya agar mobil bisa
dilipat dengan praktis," katanya.
Mobil lipat tersebut telah
memenangkan penghargaan khusus "Display Terbaik" dalam Olimpiade
Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) 2012 yang digelar di Jakarta tahun
lalu.
Sementara itu, Pendamping dan Pembina Penelitian Seksi SMA
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga DIY, Zainal Abidin, mengatakan,
siswa SMA dan sederajat di DIY diarahkan untuk mengembangkan berbagai
penelitian. "Ide-ide tersebut kemudian diwujudkan dalam berbagai
penelitian. Nantinya, mereka bisa mengikuti OPSI," kata Zainal Abidin.
Prestasi
siswa DIY dalam ajang OPSI, lanjut dia, selalu memuaskan karena
berhasil tampil sebagai juara umum sejak 2009 hingga 2012 dengan jumlah
medali yang terus bertambah.
Pada 2012, DIY merebut juara umum
dengan meraih dua emas, empat perak, dan satu perunggu, serta empat
penghargaan terbaik. "Kami terus melakukan pembinaan, dan DIY diharapkan
bisa terus mempertahankan tradisi juara umum tahun ini, dan bisa
memperoleh prestasi di tingkat internasional," katanya.